Bersih desa biasanya diadakan pada bulan Selo atau Syawal, yaitu bulan ke-11 Kalender Jawa. Untuk tanggal, setiap desa berbeda pelaksanaannya, namun yang pasti semua mengambil waktu di bulan Selo. Dalam upacara bersih desa ada sedekah bumi yang biasanya berupa nasi tumpeng dan lauk pauk yang dibuat oleh warga desa. Seluruh makanan yang ada dalam upacara bersih desa merupakan hasil sumbangan keluarga-keluarga di desa. Upacara bersih desa wajib diikuti oleh orang yang sudah dewasa. Di beberapa daerah upacara bersih desa juga dilengkapi dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk.

Bersih desa, sebagai upacara adat, memiliki makna spiritual di baliknya. Pertama-tama bersih desa bertujuan untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat. Selanjutnya, upacara bersih desa bertujuan untuk memohon perlindungan kepada danyang sebagai penjaga sebuah desa. Terakhir, tujuan bersih desa adalah untuk memohon berkat agar hasil panen berikutnya melimpah. Selain itu, bersih desa juga memuat tujuan solidaritas di dalamnya. Makanan yang menjadi santapan bersama adalah hasil sumbangan warga sendiri.

Di desa Mojomati sendiri tanggal 27 Juni 2022 hari Senin wage jam 14:00 telah dilaksanakan selan (selamatan) yang diawali dengan Berkumpul bersama di balai desa Mojomati yang dihadiri oleh Kepala Desa beserta perangkat, Ketua BPD dan anggotanya Ketua LPM dan anggotanya Tokoh Agama Tokoh Masyarakat, Ketua pemuda dan anggotanya, ketua RW, Ketua RT Sesepuh Desa Dan Pinisepuh serta masyarakat Desa Mojomati. Kegiatan diawa dengan ziaroh makom babad Desa mojomati yaitu Eyang Iro Potro Dan Eyang Iro Pati. ditempat Tersebut sekaligus berziaroh di makam makam para Tokoh desa seperti Makam Kepala desa dan Perangkat Desa Mojomati.

Selanjutnya Kegiatan diteruskan dengan Berziaroh Ke makam Tokoh Penyebar agama Islam di desa Mojomati Mbah Yai Mansyur yang berada di makam dukuh mojomati I.

Setelah selesai Kegiatan Ziaroh makam dilanjutkan dengan sholat Ashar berjamaah dan genduri Bersama di balai Desa Mojomati. kegiatan ini nanti malam akan dilanjutkan dengan doa bersama seluruh warga desa atau kegiatan rutin Dzikrul ghofilih yang bertempat di balai desa mojomati

Adapun tujuan selan ini tidak lain untuk membersihkan halangan atau kesusahan yang ada agar warga masyarakat hidup tenang dan tentram. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan persiapan upacara adat yang dilaksanakan untuk wujud sukur dan permohonan kepada Tuhan YME, atas kesejahteraan dan kesehatan yang diberikan kepada warga Desa Gempolan dan juga berterimakasih kepada leluhur penjaga desa dengan cara memberikan seserahan di tempatnya masing masing. Dengan begitu kita dapat bersinergi saling menjaga dari hal hal yang buruk yang dapat membuat ketentraman warga terganggu.